Berkaitan hal itu, Fritz mengingatkan pentingnya peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) pengawas pemilu ad hoc di tingkat kecamatan hingga pengawas TPS. “Kita memiliki PR terkait bagaimana meningkatkan kemampuan Panwascam kita. Selain seminar, dibutuhkan pelatihan-pelatihan teknikal bagi pengawas pemilu seperti modul-modul pelatihan”. jelas mantan Pengajar Sekolah Tinggi Hukum Indonesia Jentera (STHI Jentera) tersebut.
Menurut Fritz, pentingnya pengajaran melalui modul-modul pelatihan yang disesuaikan dengan karakteristik Alor kemudian dilanjutkan dengan metode pembelajaran simulasi kasus. “Simulasi sangat penting tentang bagaimana jajaran panwascam menghadapi suatu kasus,”tambahnya.
Fritz juga mengajak jajaran pengawas untuk aktif di media sosial agar masyarakat mengetahui kinerja pengawasan Bawaslu Alor. “Melalui media sosial, publik dapat mengetahui bahwa Bawaslu Alor ada dan berkontribusi dalam pilkada dan pemilu. “Jangan sampai Bawaslu Alor hanya dikenal saat pemilu/pilkada saja,” pungkasnya.